ANTIHISTAMIN TURUNAN PROPILAMIN DAN TURUNAN FENOTIAZIN

 ANTIHISTAMIN TURUNAN PROPILAMIN DAN TURUNAN  FENOTIAZIN

Pada postingan saya sebelumnya, kita membahas tentang antihistamin turunan Etilendilamin dan turunan Kolamin. Saat ini kita akan membahas mengenai masih antihistamin tetapi turunan propilamin dan turunan fenotiazin. Untuk sekedar mengingatkan kembali Antihistamin adalah zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamine terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamine.

TURUNAN PROPILAMIN

Golongan obat antihistamin turunan propilamin ini memiliki daya antihistamin yang kuat. Antihistamin golongan ini antara lain feniramin, khlorpheniramin maleat, brompheniramin, dan tripolidin.

Khlorpheniramin Daya antihistaminnya lebih kuat dari pada pheniramine dan mempunyai efek sedatif yang ringan digunakan untuk alergi seperti rhinitis alergi, urtikaria, asma bronchial, dermatitis atopic, ekstrem alergi gatal-gatal di kulit, udema angioneurotik.

Dosis dewasa per oral untuk Rinitis Alergi dan Urtikaria tablet 4 mg, tiap 46 jam. Dosis maksimum adalah 32 mg per hari.

Dosis Anak untuk mengatasi rinitis alergi, sesuai usia sebagai berikut :

§  25 tahun: dosis 1 mg, tiap 46 jam, dosis maksimum 6 mg/hari

§  611 tahun: dosis 2 mg, tiap 46 jam, dosis maksimum 16 mg/hari.

§  ≥12 tahun: dosis 4 mg, tiap 46 jam, dosis maksimum dosis 32 mg/hari

Farmakokinetik

Farmakokinetik chlorpheniramine maleat adalah sebagai berikut:

v  Absorpsi

Obat chlorpheniramine diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat sekitar 2550%. Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu 23 jam. Masa kerja obat adalah sekitar 46 jam. 

v  Metabolisme

Antihistamin H1 merupakan salah satu golongan obat yang menginduksi enzim mikrosomal hepatik, dan dapat memfasilitasi metabolismenya sendiri.Chlorpheniramine terutama dimetabolisme di hepar, melalui enzim sitokrom P450 (CYP450).

v  Distribusi

Sekitar 72% chlorpheniramine dalam plasma darah terikat protein.

v  Eliminasi

Waktu paruh obat dalam plasma darah, bervariasi sekitar 1215 jam, hingga mencapai 27 jam. Waktu paruh dapat berdurasi sekitar tiga kali lebih lama daripada efek terapeutiknya. Sebagian besar chlorpheniramine dikeluarkan oleh tubuh, melalui urine.

Farmakodinamik

Mekanisme kerja chlorpheniramine sebagai antagonis H1, adalah berkompetisi dengan aksi dari histamin endogenus, untuk menduduki reseptor-reseptor normal H1 pada sel-sel efektor di traktus gastrointestinal, pembuluh darah, traktus respiratorius, dan beberapa otot polos lainnya. Efek antagonis terhadap histamin ini akan menyebabkan berkurangnya gejala bersin, mata gatal dan berair, serta pilek pada pasien. Chlorpheniramine maleat memiliki efek antikolinergik, dan sedatif ringan. Diperkirakan bahwa mekanisme antihistamin obat ini, juga memiliki efek antiemetik, antimotion sickness, dan antivertigo, berhubungan dengan kerja obat dalam memengaruhi antikolinergik pusat. Obat antagonis H1 klasik, dapat menstimulasi dan mendepresi susunan saraf pusat Chlorpheniramine yang digunakan secara topikal, dapat meredakan pruritus.

 

TURUNAN  FENOTIAZIN

Golongan obat turunan fenotiazin memiliki efek antihistamin dan antikolinergik nya tidak begitu kuat, berdaya neuroleptik kuat sehingga digunakan pada keadaan psikosis karena juga berefek meredakan batuk maka sering digunakan dalam obat batuk. Contoh diantaranya promethazine, tiazinamidum, oksomemazin, metdilazin.

Promethazine Obat ini bekerja dengan cara menghambat histamin untuk meredakan reaksi alergi, serta mempengaruhi asetilkolin dan bagian tertentu pada otak untuk meredakan mual, nyeri, dan memberi efek penenang.

Dosis obat promethazine berbeda-beda untuk setiap pasien untuk pemakaian Oral yaitu:

Ø  Dewasa: 25 mg sekali pada malam hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, 2 kali sehari jika diperlukan. Untuk jangka panjang, dosis yang dapat dikonsumsi adalah 10-20 mg, 2-3 kali sehari.

Ø  Anak-anak usia 6-10 tahun: 10-25 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.

Ø  Anak-anak usia 2-5 tahun: 5-15 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.

Farmakokinetik

Diabsorbsi dengan baik melalui saluran cerna, di metabolism terutama dihati. Metabolit yang inaktif dieksresikn kedalam urine. Obat ini mulai berkerja biasanya dalam 40 menit setelah pemberian per oral.

Farmakodinamik

Memblok stimulasi perifer (yang berasal dari perifer) pusat muntah. Oleh karena itu, antihistamin ini paling efektif untuk pengobatan dan pencegeahan muntah pada mabuk perjalanan dan disfungsi telinga dalam.

 

DAFTAR PUSTAKA

Indijah, S. W dan P. Fajri. 2016. Farmakologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Siswandoyo dan B. Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal jilid 2. Jakarta : Airlangga University Press.

 

 

Permasalahan                                                       

1.  Mengapa golongan obat turunan propilamin memiliki daya antihistamin yang lebih kuat dari turunan lainnya?

2.   Apa yang menyebabkan daya antihistamine dari Khlorpheniramin lebih kuat dari pheniramine?

3.   Pada obat Promethazine mengapa juga bisa memberikan efek penenang ?

 

 

Komentar

  1. terimakasih dara materinya sangat membantu, izin menjawab pertanyaan nomor 3, Promethazine merupakan antihistamin golongan pertama, dimana memiliki sifat antikolinergik, karena obat ini biasanya akan menenbus batas antara darah dan otak mempengaruhi sistem saraf pusat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih kembali eleen sudah membantu saya dalam menjaab petanyaan no 2

      Hapus
  2. hai nadya, saya ingin mencoba membantu menjawab pertanyaan nomor 3 ya, dimana berdasarkan buku yang saya baca yang berjudul "Anestesiologi dan Terapi Intensif" karangan Margarita rehatta, dkk disana disebutkan bahwa Promethazine merupakan turunan phenothiazine dengan aktivitas antagonis reseptor-H1, anridopaminergic, alfa-adrenergic-blocking (obat yg digunakan untuk melemaskan otot polos (otot yg bekerja tanpa perintah), misalnya otot pembuluh darah, sehingga dapat melebarkan pembuluh darah dan sirkulasi darah menjadi lancar

    H1-blocker dapat menyebabkan sedasi. Ventilasi tidak terpengaruh bila tidak disertai pemberian obat penenang lainnya. Antihistamin terbaru generasi kedua cenderung menghasilkan efek şedasi minimal karena tidak mampu melewati sawar darah otak.

    Sedasi adalah obat-obat yang bekerja sebagai depresan terhadap sistem saraf pusat dengan jalan mengurangi secara ringan kepekaan korteks atau sistem saraf pusat sehingga aktivitas fisiologis menjadi ringan dan memberikan efek menenangkan pada pemakai, tetapi belum sampai kategori tidur.

    Oleh karena itu obat ini memberikan efek menenangkan, semoga jawaban saya membantu yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih tasya sudah membantu menjawab pertnyaaan no 3 dengan sangat rinsi dan mudah di pahami

      Hapus
  3. Hai kak dara. Terimakasih atas artikel nya sangat membantu saya menambah ilmu mengenai antihistamin

    BalasHapus
  4. artikernya sangat bermanfaat sekali, atikelnya membantu sekli dalam mnbh ilmu pengetahuan

    BalasHapus
  5. Mantaaap, apakah ada dampak negatif atau efek samping jika mengkonsumsi zat tersebu tidak sesuai resep yang diberikan?

    BalasHapus
  6. Wahhh kerenn
    Terimakasih kak ilmunya kak

    BalasHapus
  7. Terimakasih..artikelnya. Berguna sekali ...👍

    BalasHapus
  8. Terimakasih banyak atas ilmunya, artikelnya sangat bermanfaat 🙏🏻

    BalasHapus
  9. Artikelnya informatif dan menarik. Semangat min

    BalasHapus
  10. Terimakasih sudah berbagi ilmu sukses selalu dara.

    BalasHapus
  11. Terimakasih sudah berbagi ilmu sukses selalu dara.

    BalasHapus

Posting Komentar