ANTIHISTAMIN TURUNAN PROPILAMIN DAN TURUNAN FENOTIAZIN
ANTIHISTAMIN TURUNAN PROPILAMIN DAN TURUNAN FENOTIAZIN
Pada postingan saya sebelumnya, kita membahas
tentang antihistamin turunan Etilendilamin dan turunan Kolamin. Saat ini kita
akan membahas mengenai masih antihistamin tetapi turunan propilamin dan turunan
fenotiazin. Untuk sekedar mengingatkan kembali Antihistamin adalah zat yang
dapat mengurangi atau menghalangi efek histamine terhadap tubuh dengan jalan
memblok reseptor histamine.
TURUNAN
PROPILAMIN
Golongan obat
antihistamin turunan propilamin ini memiliki daya antihistamin yang kuat.
Antihistamin golongan ini antara lain feniramin, khlorpheniramin maleat,
brompheniramin, dan tripolidin.
Khlorpheniramin Daya antihistaminnya lebih kuat dari pada
pheniramine dan mempunyai efek sedatif yang ringan digunakan untuk alergi
seperti rhinitis alergi, urtikaria, asma bronchial, dermatitis atopic, ekstrem
alergi gatal-gatal di kulit, udema angioneurotik.
Dosis
dewasa per oral untuk Rinitis Alergi dan Urtikaria
tablet 4 mg, tiap 4‒6 jam. Dosis maksimum adalah 32 mg per hari.
Dosis
Anak untuk mengatasi rinitis alergi, sesuai usia sebagai berikut :
§ 2‒5
tahun: dosis 1 mg, tiap 4‒6 jam, dosis maksimum 6 mg/hari
§ 6‒11
tahun: dosis 2 mg, tiap 4‒6 jam, dosis maksimum 16 mg/hari.
§ ≥12
tahun: dosis 4 mg, tiap 4‒6 jam, dosis maksimum dosis 32 mg/hari
Farmakokinetik
Farmakokinetik
chlorpheniramine maleat adalah sebagai berikut:
v Absorpsi
Obat chlorpheniramine
diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat sekitar 25‒50%.
Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu 2‒3 jam. Masa kerja obat adalah
sekitar 4‒6 jam.
v Metabolisme
Antihistamin H1 merupakan salah
satu golongan obat yang menginduksi enzim mikrosomal hepatik, dan dapat
memfasilitasi metabolismenya sendiri.Chlorpheniramine terutama dimetabolisme di
hepar, melalui enzim sitokrom P450 (CYP450).
v Distribusi
Sekitar 72% chlorpheniramine
dalam plasma darah terikat protein.
v Eliminasi
Waktu paruh obat dalam plasma
darah, bervariasi sekitar 12‒15 jam, hingga mencapai 27 jam. Waktu paruh dapat berdurasi
sekitar tiga kali lebih lama daripada efek terapeutiknya. Sebagian besar
chlorpheniramine dikeluarkan oleh tubuh, melalui urine.
Farmakodinamik
Mekanisme kerja chlorpheniramine sebagai antagonis H1, adalah
berkompetisi dengan aksi dari histamin endogenus, untuk menduduki
reseptor-reseptor normal H1 pada sel-sel efektor di traktus gastrointestinal,
pembuluh darah, traktus respiratorius, dan beberapa otot polos lainnya. Efek
antagonis terhadap histamin ini akan menyebabkan berkurangnya gejala bersin,
mata gatal dan berair, serta pilek pada pasien. Chlorpheniramine maleat
memiliki efek antikolinergik, dan sedatif ringan. Diperkirakan bahwa mekanisme
antihistamin obat ini, juga memiliki efek antiemetik, antimotion sickness, dan
antivertigo, berhubungan dengan kerja obat dalam memengaruhi antikolinergik
pusat. Obat antagonis H1 klasik, dapat menstimulasi dan mendepresi
susunan saraf pusat Chlorpheniramine yang digunakan secara topikal, dapat meredakan
pruritus.
TURUNAN FENOTIAZIN
Golongan obat turunan fenotiazin memiliki efek antihistamin dan
antikolinergik nya tidak begitu kuat, berdaya neuroleptik kuat sehingga
digunakan pada keadaan psikosis karena juga berefek meredakan batuk maka sering
digunakan dalam obat batuk. Contoh diantaranya promethazine, tiazinamidum,
oksomemazin, metdilazin.
Promethazine Obat ini bekerja
dengan cara menghambat histamin untuk meredakan reaksi alergi, serta
mempengaruhi asetilkolin dan bagian tertentu pada otak untuk
meredakan mual, nyeri, dan memberi efek penenang.
Dosis obat promethazine berbeda-beda untuk setiap pasien untuk pemakaian
Oral
yaitu:
Ø
Dewasa: 25 mg sekali pada malam hari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 25 mg, 2 kali sehari jika diperlukan. Untuk jangka
panjang, dosis yang dapat dikonsumsi adalah 10-20 mg, 2-3 kali sehari.
Ø
Anak-anak usia 6-10 tahun: 10-25 mg, sekali minum atau
dibagi 2 kali sehari.
Ø
Anak-anak usia 2-5 tahun: 5-15 mg, sekali minum atau
dibagi 2 kali sehari.
Farmakokinetik
Diabsorbsi
dengan baik melalui saluran cerna, di metabolism terutama dihati. Metabolit yang
inaktif dieksresikn kedalam urine. Obat ini mulai berkerja biasanya dalam 40 menit
setelah pemberian per
oral.
Farmakodinamik
Memblok stimulasi perifer
(yang berasal dari perifer) pusat muntah. Oleh
karena itu, antihistamin ini paling efektif untuk pengobatan
dan pencegeahan muntah pada mabuk perjalanan dan disfungsi
telinga dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Indijah, S. W dan P.
Fajri. 2016. Farmakologi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Siswandoyo dan B.
Soekardjo. 2008. Kimia
Medisinal jilid 2. Jakarta : Airlangga University Press.
Permasalahan
1. Mengapa golongan obat turunan
propilamin memiliki daya antihistamin yang lebih kuat dari turunan lainnya?
2. Apa yang menyebabkan daya
antihistamine dari Khlorpheniramin lebih kuat dari pheniramine?
3. Pada obat Promethazine mengapa juga bisa memberikan efek penenang ?
terimakasih dara materinya sangat membantu, izin menjawab pertanyaan nomor 3, Promethazine merupakan antihistamin golongan pertama, dimana memiliki sifat antikolinergik, karena obat ini biasanya akan menenbus batas antara darah dan otak mempengaruhi sistem saraf pusat.
BalasHapusterimakasih kembali eleen sudah membantu saya dalam menjaab petanyaan no 2
Hapushai nadya, saya ingin mencoba membantu menjawab pertanyaan nomor 3 ya, dimana berdasarkan buku yang saya baca yang berjudul "Anestesiologi dan Terapi Intensif" karangan Margarita rehatta, dkk disana disebutkan bahwa Promethazine merupakan turunan phenothiazine dengan aktivitas antagonis reseptor-H1, anridopaminergic, alfa-adrenergic-blocking (obat yg digunakan untuk melemaskan otot polos (otot yg bekerja tanpa perintah), misalnya otot pembuluh darah, sehingga dapat melebarkan pembuluh darah dan sirkulasi darah menjadi lancar
BalasHapusH1-blocker dapat menyebabkan sedasi. Ventilasi tidak terpengaruh bila tidak disertai pemberian obat penenang lainnya. Antihistamin terbaru generasi kedua cenderung menghasilkan efek şedasi minimal karena tidak mampu melewati sawar darah otak.
Sedasi adalah obat-obat yang bekerja sebagai depresan terhadap sistem saraf pusat dengan jalan mengurangi secara ringan kepekaan korteks atau sistem saraf pusat sehingga aktivitas fisiologis menjadi ringan dan memberikan efek menenangkan pada pemakai, tetapi belum sampai kategori tidur.
Oleh karena itu obat ini memberikan efek menenangkan, semoga jawaban saya membantu yaa :)
terimakasih tasya sudah membantu menjawab pertnyaaan no 3 dengan sangat rinsi dan mudah di pahami
HapusHai kak dara. Terimakasih atas artikel nya sangat membantu saya menambah ilmu mengenai antihistamin
BalasHapusterimakasih kembali ^-^
Hapusartikernya sangat bermanfaat sekali, atikelnya membantu sekli dalam mnbh ilmu pengetahuan
BalasHapusMantaaap, apakah ada dampak negatif atau efek samping jika mengkonsumsi zat tersebu tidak sesuai resep yang diberikan?
BalasHapusWahhh kerenn
BalasHapusTerimakasih kak ilmunya kak
terimakasih ilmunya kak
BalasHapusTerimakasih..artikelnya. Berguna sekali ...👍
BalasHapusTerimakasih banyak atas ilmunya, artikelnya sangat bermanfaat 🙏🏻
BalasHapusArtikelnya informatif dan menarik. Semangat min
BalasHapusGile sih, bagus banget😍
BalasHapusArtikelnya bermanfaat,mksih ya
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi ilmu sukses selalu dara.
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi ilmu sukses selalu dara.
BalasHapus