HEMATOLOGI (PEMBEKUAN DARAH DAN ANTIKOAGULANSIA)

 HEMATOLOGI (PEMBEKUAN DARAH DAN ANTIKOAGULANSIA)

Hematologi berasal dari hema dan logos :

Hema : Darah

Logos : Ilmu

Sehingga  dapat kita ketahui bahwa Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang khusus mempelajari tentang darah dengan segenap permasalahnya. Darah adalah cairan kehidupan. Sistem hematologi merupakan suatu medium transport dari tubuh, volume darah menusia sekitar 7%-20% dari berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Sistem hematologi tersusun atas darah serta tempat diproduksinya darah, termasuk sumsum tulang belakang dan nodus limpa. Darah merupakan organ khusus yang berbeda organ lain karena berbentuk cairan. Keadaan jumlah darah tidaklah sama pada setiap orang tergantung dari usia, pekerjaan, serta keadaan jantung ataupun pembuluh darah. Darah dibawa oksigen dan zat makanan esensial keseluruhan sel-sel jaringan tubuh dan organ-organ penting lainnya. Tanpa darah, jaringan dan organ  tubuh akan mati kelaparan. Darahlah yang menjadi penopang utama keberlangsungan proses kehidupan tubuh manusia.

Darah tersusun dari dua kumponen utama yaitu:

1.       Plasma darah : bagian dari darah yang cair dan sebagian besar terdiri dari air, elektrolik, serta protein darah

2.       Butiran-butiran darah (blood corpuscles) yang terdiri dari komponen-komponen yaitu :

Ø  Eritrosit       : sel darah merah

Ø  Leukosit       : sel darah putih

Ø  Trombosit    : butiran pembekuan darah

Proses pembekuan darah adalah suatu proses yang rumit dimana ia melibatkan banyak faktor antihemofili. Faktor hemofili merupakan faktor-faktor yang berperan dalam menghentikan perdarahan. Proses pembekuan darah dimulai saat terjadi kerusakan pada pembuluh darah sehingga menyebabkan keping-keping darah tadi keluar dari pembuluh bersama-sama dengan komponen darah yang lainnya. Keping-keping darah tersebut mudah pecah setelah bersinggungan dengan udara atau permukaan yang kasar sehingga enzim tromboplastinogenase yang terdapat di dalam keping darah keluar dan bercampur dengan plasma darah.untuk mencegah terjadinya proses pembekuan darah maka di perlukan obat antikoagulan yang bias di sebut dengan pengencer darah.

ANTIKOAGULAN

     Antikoagulan merupakan obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat fungsi beberapa factor pembekuan darah. Antikoagulan bekerja menghambat pembentukan fibrin, dan digunakan secara profilaktik untuk mengurangi insiden tromboemboli terutama pada vena. Bermanfaat untuk pengobatan thrombosis arteri, karena mempengaruhi pembentukan fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan gumpalan trombosit, mencegah membesarnya thrombus yang sudah terbentuk mengurangi kemungkinan terjadinya emboli.

Contoh Obat Antikoagulan

1.      Heparin

Heparin dihasilkan oleh sel mast, dan terutama banyak dalam paru dan usus, berupa komplek  mikromolekul  bersama histamine. Fungsi fiologis belum diketahui diekstrak terutama dari usus babi atau paru-paru sapi.

Mekanisme kerja dari Heparin yaitu dengan menghambat aktivasi faktor pembekuan darah (IIa, IXa, XIa, XIIa, XIIIa). Absorpsi peroralnya buruk sehingga hanya diberikan secara parenteral. Heparin berikatan dengan antitrombin III, sehingga efek antikoagulan jadi cepat. Pemberian jangka lama menyebabkan penurunan aktivitas antitrombin III.

Farmakodinamik

Heparin Sebagai antikoagulan alami yang diproduksi sel basofil dan sel mast, heparin bekerja dengan meningkatkan efek serine protease inhibitor (serpin) antitrombin (AT) yang merupakan kofaktor utama heparin dalam menginhibisi trombin dan protease koagulasi lain, terutama faktor Xa dan IIa. Heparin berikatan dengan inhibitor enzim AT melalui sekuens pentasakarida sulfat yang berafinitas tinggi dan terdapat dalam polimer heparin. Selain itu, heparin harus berikatan dengan enzim koagulasi dan antitrombin untuk menghambat trombin. Kompleks antara trombin, antitrombin, dan heparin akan menyebabkan inaktivasi enzim prokoagulan sehingga menghambat pembentukan trombin. Saat protease terinaktivasi, heparin yang berikatan dengan antitrombin akan dilepaskan sehingga dapat berikatan lagi dengan serpin bebas lainnya. Heparin tidak memiliki efek fibrinolitik sehingga tidak dapat menghancurkan klot yang sudah terbentuk

Farmakokinetik

Heparin dapat diberikan melalui infus intravena atau injeksi subkutan. Saat memasuki aliran darah, heparin berikatan dengan beragam protein plasma, seperti glikoprotein kaya histidin, platelet faktor 4, vitronektin, dan faktor von Willebrand. Bioavalaibilitas heparin kemudian akan turun dan menghasilkan efek antikoagulan. Ekskresi heparin dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama, eliminasi cepat dilakukan oleh sel endotel dan makrofag melalui internalisasi yang dimediasi oleh reseptor. Mekanisme kedua bersifat lebih lambat, yakni ekskresi oleh ginjal. Oleh karena itu, efek antikoagulasi yang dihasilkan heparin tidak berhubungan linier dengan dosis pada rentang terapeutik. Waktu paruh heparin meningkat dari 30 menit pada pemberian heparin bolus intravena 25U/kg menjadi 150 menit pada pemberian dosis 400 U/kg.

2.     Warfarin

Mekanisme Kerja warfarin yaitu Menghambat karboksilasi dari beberapa residu glutamat yang berperan dalam interkonversi vitamin K dalam hati sehingga menurunkan faktor-faktor pembekuan yang memerlukan vitamin K sebagai kofaktor yaitu faktor VII, IX, dan X dan antikoagulan endogen protein C dan S.

Farmakodinamik

Efek antikoagulan dari warfarin berasal dari inhibisi interkonversi siklik vitamin K di liver. Bentuk vitamin K yang tereduksi dibutuhkan untuk karboksilasi faktor II, VII, IX, dan X sehingga faktor-faktor koagulasi ini menjadi bentuk aktif. Maka, tanpa vitamin K tereduksi, faktor-faktor di atas tidak dapat berfungsi sebagai faktor koagulan. Warfarin mengintervensi konversi vitamin K menjadi bentuk yang tereduksi, sehingga warfarin secara tidak langsung mengurangi jumlah faktor-faktor koagulasi tersebut. Dosis terapeutik warfarin mengurangi jumlah faktor koagulan bentuk aktif tergantung vitamin K yang diproduksi oleh liver mencapai hingga 30%-50%. 

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik warfarin adalah sebagai berikut:

v  Absorpsi

Diabsorpsi melalui rute oral dan membutuhkan waktu 4 jam untuk mencapai konsentrasi puncak. Warfarin di absorpsi secara cepat dan komplit. Efek antikoagulasi terjadi dalam 24 jam hingga 72 jam setelah administrasi, waktu puncak efek terapeutik terlihat dalam 5-7 hari setelah terapi inisiasi. Namun, hasil INR sudah ditemukan meningkat dalam 36-72 jam setelah terapi inisiasi. Hal ini terjadi pada terapi inisiasi serta perubahan dosis warfarin karena masih bervariasinya waktu paruh faktor koagulasi yang beredar dalam sirkulasi darah. Durasi satu dosis warfarin dapat bertahan hingga 2-5 hari.

v  Distribusi

Distribusi warfarin adalah 0,14 liter/kg. Warfarin tidak didistribusikan ke dalam air susu. Protein binding 99%.

v  Metabolisme

Warfarin dimetabolisme di liver oleh enzim mikrosomal hepatik (sitokrom P-450) menjadi metabolit inaktif terhidroksilasi dan metabolit tereduksi. Isomer S memiliki potensi efek yang lebih tinggi dari isomer R. Isomer S dimetabolisme oleh enzim CYP2C9 dan isomer R dimetabolisme oleh CYP1A2. Metabolit ini diekskresikan melalui urine, dan dalam jumlah sedikit diekskresikan melalui cairan empedu.

v  Eliminasi

Ekskresi paling utama warfarin lewat urine oleh filtrasi glomerular dalam bentuk metabolit (92%) dan hanya sedikit yang dieksresikan dalam bentuk tidak diubah. Waktu paruh warfarin efektif berkisar 20-60 jam, dengan rata-rata 40 jam

Daftar Pustaka

Handayani, W dan A. S. Haribowo. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Hematologi. Salemba Medika, Jakarta.

Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. UB Press, Malang.

 

Permasalahan

1.   Mengapa pada obat heparin Absorpsi peroralnya buruk sehingga hanya diberikan secara parenteral saja ?

2.   Pemberian jangka lama dari heparin dapat menyebabkan penurunan aktivitas antitrombin III. apa yang akan terjadi dan bagaimana solusinya?

3. Apa efek yang akan timbul apabila terjadi apabila terjadi kerusakan pada darah akibat terjadinya sumbatan hemostatik?

Komentar

  1. Artikelnya sangat membantu.. Izin menjawab soal no 1 ya.. Heparin diberikan secara parenteral, karena heparin sulit menembus membaran sel dan tidak di serap diusus karena ukuran molekulnya yang besar yang bersifat polar dimana terdapat muatan negatif yang lebih tinggi. Karena itulah absorpsi heparin per oralnya buruk. Heparin dapat diberikan melalui suntikkan secara intravena atau subkutan (dibawah kulit).
    Mohon koreksinya..
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya senang jika yang saya bagikan bisa membantuu. terimakasih banyak telah membantu saya dalam menjawab pertanyaan no 1

      Hapus
  2. Terima kasih atas ilmunya, izin membahas permasalahan nomor 2. Penggunaan jangka panjang pada apapun obat kimia, maka pasti akan ada efek kronis yg muncul. Sama halnya dgn penggunaan heparin, yg secara jangka panjang dpt menurunkan aktivitas antithrombin III. Penurunan aktivitas ini tentu mengakibatkan pembentukan kompleks untuk menekan penggumpalan darah menjadi rendah, maka dari itu keefektifan heparin dlm mengencerkan darah menjadi lebih rendah. Solusinya adalah penggunaan heparin dibatasi, misal pada penderita dm, diambil penanganan lain seperti tidak mengombinasikan heparin dlm pengobatannya dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang bisa berbagi ilmuuu dan bisa sama sama belajar. terimkasih sudah membantu saya dalam menjawab pertanyaan no 2

      Hapus
  3. izin menjawab no 3 untuk sumbatan hemostatik itu merupakan bagian dari proses pembekuan darah itu sendiri dimana setelah pembuluh darah berkontriksi maka terjadilah sumbatan hemostatim dan trombositlah yang bekerja dalam menyumbat pembuluh darah apabila ditanyakan efek yg terjadi maka akan tertutuplah luka yg terjadi pada jaringan tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih akranprajasakti telah membantu menjawab pertanyaan no3. dan telah berkunjung ke blog saya serta kita bisa sama sama belajar

      Hapus
  4. Terimaksih artikelnya sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih telah berkunjung dan saya senang apa yang saya bagikan bisa membantuuu

      Hapus
  5. Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah saya sangat senang dimana disini saya juga masih belajar dan apa yang saya bagikan bisa bermanfaat, terimakasih kembali

      Hapus
  6. Artikelnya bagus sekali, sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugass 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaaah terimakasih telah berkunjung dan saya sangat senang apa yang saya bagi bisa membantu menyelesaikan tugas

      Hapus
  7. Siapapun yang buat artikel ini, makasih banget ya.. sangat membantu banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sudah berkunjung dan sangat senang bisa membantuuuu

      Hapus
  8. Terimakasih artikel sangat mudah dimengerti

    BalasHapus
  9. Artikel saudara bagus, agar lebih ditingkatkan lagi wawasannya sehingga dapat membantu banyak orang

    BalasHapus
  10. Artikelnya menarik, menambah wawasan terimakasih kak

    BalasHapus
  11. Artikelnya informatif dan menarik. Semangat min

    BalasHapus

Posting Komentar